Sitasi dan Ucapan Terima Kasih untuk Informasi Geospasial dan Software Geospasial

Oleh:
Syam’ani, S.Hut., M.Sc.
Ketua PPIIG ULM

Bagi kita para peneliti yang memanfaatkan teknologi geospasial. Baik itu data atau informasi geospasial, maupun perangkat lunak (software) geospasial, sangat penting untuk memperhatikan ketentuan sitasi atau kutipan berikut ucapakan terima kasih terhadap pihak-pihak yang sudah menyediakan informasi geospasial atau software geospasial. Lebih-lebih, jika informasi geospasial atau software geospasial itu sifatnya gratis atau public domain. Atau software yang sebenarnya komersial, tetapi “digratiskan” khusus untuk kita karena ada perjanjian (MoU) dengan pihak provider software.

Bagi civitas akademika ULM penerima hibah lisensi akademik ArcGIS Desktop, ketika di dalam risetnya terdapat penggunaan ArcGIS Desktop, maka ketika hasil riset tersebut dipublikasikan menjadi sebuah prosiding atau jurnal internasional misalnya, yang bersangkutan wajib memasukkan tulisan seperti contoh di bawah ke bagian Acknowledgement paper:

“We acknowledge the use of ArcGIS Desktop Education License software which provided by the Environmental Systems Research Institute (ESRI).”

Atau kalau publikasi dalam Bahasa Indonesia, masukkan tulisan seperti contoh berikut di bagian Ucapan Terima Kasih:

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Environmental Systems Research Institute (ESRI), yang sudah menyediakan Lisensi Akademik ArcGIS Desktop yang digunakan di dalam penelitian ini.”

Untuk informasi geospasial tertentu yang kita unduh dari internet, kita juga harus ekstra teliti. Sebab hampir seluruh informasi geospasial yang dibagikan secara gratis dari sumber resminya di internet, biasanya memerlukan ucapan terima kasih. Beserta sitasi atau kutipan yang harus kita sertakan di dalam teks dan referensi/daftar pustaka.

Jika kita mendownload data hotspot kebakaran hutan dan lahan dari situs NASA FIRMS (https://firms.modaps.eosdis.nasa.gov/) misalnya, maka kita wajib menyertakan sitasi seperti Giglio et al. (2016) di dalam paragraf. Dan wajib menyertakan literatur berikut di dalam referensi/daftar pustaka:

Giglio L., Schroeder, W., Justice, C.O. (2016). The collection 6 MODIS active fire detection algorithm and fire products. Remote Sensing of Environment, 178, 31-41.

Artikel Giglio et al. (2016) dapat kita download langsung di link https://cdn.earthdata.nasa.gov/conduit/upload/4468/Giglio2016_C6_Fire.pdf

Dan tentu saja, harus ada acknowledgement juga untuk data hotspot NASA FIRMS. Selengkapnya dapat kita baca sendiri di link ini https://earthdata.nasa.gov/earth-observation-data/near-real-time/citation.

Data lahan basah Global Wetlands (v3) dari CIFOR

Jika kita menggunakan data lahan basah Global Wetlands (v3) dari Center for International Forestry Research (CIFOR) (https://www2.cifor.org/global-wetlands/), maka kita wajib mensitasi kedua literatur berikut:

  • Gumbricht, T.; Román-Cuesta, R.M.; Verchot, L.V.; Herold, M.; Wittmann, F; Householder, E.; Herold, N.; Murdiyarso, D., 2017, “Tropical and Subtropical Wetlands Distribution version 2”, https://doi.org/10.17528/CIFOR/DATA.00058.
  • Gumbricht, T., Román-Cuesta, R.M., Verchot, L.V., Herold, M., Wittmann, F., Householder, E., Herold, N., Murdiyarso, D.. 2017. An expert system model for mapping tropical wetlands and peatlands reveals South America as the largest contributor. Global Change Biology 23(9):3581-3599 doi: http://www.cifor.org/pid/6419

Bagaimana dengan software? Apakah ada sitasi juga?

Ya, beberapa provider software geospasial mewajibkan sitasi, jika riset kita menggunakan software mereka. Sebagai contoh, software System for Automated Geoscientific Analyses (SAGA GIS) (http://www.saga-gis.org/). Jika kita menggunakan software SAGA GIS, klik menu Help (?) –> About SAGA. Jika muncul kotak dialog About SAGA seperti pada gambar di bawah, klik tab Citation.

Sitasi software SAGA GIS

Kita wajib mensitas jurnal berikut jika kita menggunakan software SAGA GIS:

Conrad, O., Bechtel, B., Bock, M., Dietrich, H., Fischer, E., Gerlitz, L., Wehberg, J., Wichmann, V., and Boehner, J. (2015): System for Automated Geoscientific Analyses (SAGA) v. 2.1.4. Geosci. Model Dev., 8, 1991-2007, doi:10.5194/gmd-8-1991-2015.

Software-software tertentu tidak menyediakan citation policy secara umum untuk keseluruhan paket software mereka. Akan tetapi, jika kita menggunakan tool spesifik di dalam software tersebut, dimana tool tersebut diimplementasikan dari sebuah algoritma yang memiliki sumber literatur, maka kita wajib mengutip literatur spesifik dari tool/algoritma yang kita gunakan tersebut.

Sebagai contoh, software pengolah citra satelit free open source dari Badan Antariksa Eropa (ESA), yaitu Sentinel Application Platform atau SNAP (https://step.esa.int/main/download/snap-download/). Software ini memuat banyak sekali tool-tool yang diimplementasikan dari algoritma-algoritma pengolah citra digital. Tentu saja, masing-masing algoritma ini memiliki sumber-sumber literatur. Sependek pengetahuan saya, software SNAP tidak mewajibkan sitasi software secara umum, sebagaimana software SAGA GIS.

Tool PSSRa pada software ESA SNAP

Akan tetapi, jika kita menggunakan tool tertentu, misalnya Pigment Specific Simple Ratio (chlorophyll index) (PSSRa) di dalam software SNAP. Maka kita wajib mensitasi jurnal di bawah, yang merupakan sumber literatur primer dari algoritma PSSRa.

Blackburn GA. 1998. Quantifying chlorophylls and carotenoids at leaf and canopy scales: an evaluation of some hyperspectral approaches. Remote Sensing of Environment 66: 273–285.

Software pengolah citra gratis seperti Fiji (Fiji is Just ImageJ) (https://imagej.net/Fiji) mewajibkan sitasi keseluruhan software, berikut sitasi per bagian/fasilitas software jika kita menggunakan bagian/fasilitas software tersebut. Selengkapnya dapat kita baca langsung di link https://imagej.net/Citing dan https://imagej.net/Category:Citable.

Software Fiji

Berhati-hati dan cermat lah ketika menggunakan informasi geospasial dan software geospasial di dalam publikasi hasil riset. Terlebih jika informasi geospasial dan software geospasial tersebut sifatnya gratis dan/atau terbuka. Begitu pentingnya sitasi informasi geospasial dan software geospasial, setiap kali saya mereview manuskrip hasil riset geospasial yang disubmit ke jurnal, saya selalu akan menyelidiki sumber-sumber data geospasial dan software geospasial yang digunakan dalam riset tersebut.

Saya pernah me-reject manuskrip yang disubmit ke jurnal internasional bereputasi (jurnal terindeks Scopus). Dimana salah satu alasannya adalah dikarenakan para penulis mengambil informasi geospasial gratis dan menggunakan software geospasial gratis dari internet, tetapi tidak menyertakan sitasi dan acknowledgement-nya di dalam manuskrip. Memang, ketiadaan sitasi dan acknowledgement bukan satu-satunya alasan saya me-reject manuskrip tersebut. Tetapi setidaknya menjadi salah satu bahan pertimbangan yang cukup memberatkan untuk di-accept. Sebab sitasi dan acknowledgement/ucapan terima kasih merupakan etika ilmiah.

Salah satu komentar saya ketika mereview sebuah manuskrip pada jurnal internasional bereputasi

Sebagai penutup, sebelum memutuskan untuk mensubmit manuskrip ke jurnal tertentu, pastikan semua informasi geospasial dan software geospasial yang digunakan di dalam riset telah dipenuhi sitasi dan acknowledgement-nya. Terlebih lagi, jika provider informasi geospasial atau software geospasial yang Anda gunakan memiliki citation policy atau acknowledgement policy tertentu secara spesifik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *