Informasi Spasial Banjir Kalimantan Selatan Juni 2019

Hujan yang mengguyur Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi dalam beberapa hari terakhir ini menimbulkan bencana banjir di beberapa wilayah. Termasuk wilayah Kalimantan Selatan. Dari sejak hujan pertama yang cukup parah, yaitu Senin, 10 Juni 2019, kami sudah berencana untuk mulai memantau distribusi permukaan air dari citra satelit, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya.

Akan tetapi, dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, dimana selalu hujan lebat selama sehari penuh, maka seluruh citra optik, seperti Landsat, Sentinel-2, dan Sentinel-3, satu pun tidak ada yang dapat mengamati wilayah Kalimantan Selatan. Akibat terhalang awan yang sangat tebal.

Satu-satunya opsi untuk menyajikan informasi spasial di tengah kondisi cuaca yang buruk, adalah dengan menggunakan citra radar. Seperti halnya Citra Sentinel-1 Synthetic Aperture Radar (SAR). Citra radar relatif tidak terpengaruh oleh gangguang atmosferik seperti awan. Dikarenakan sensor radar menggunakan gelombang elektromagnetik yang mampu melalukan penetrasi ke dalam partikel atmosferik, seperti awan, asap, debu, dan uap air.

Di dalam proses penyajian informasi spasial banjir Kalimantan Selatan ini, kami menggunakan metode deteksi perubahan muka air. Berdasarkan Citra Sentinel-1 perekaman tanggal 31 Mei 2019 dan 12 Juni 2019. Sehingga definisi banjir yang kami sajikan di sini adalah, wilayah yang tidak tergenang air pada tanggal 31 Mei 2019, kemudian tergenang air pada tanggal 12 Juni 2019.

Berikut adalah sajian informasi geospasial banjir Kalimantan Selatan dan sekitarnya per tanggal 12 Juni 2019:

Citra ESA Sentinel-1 SAR Kalimantan Selatan dan sekitarnya perekaman tanggal 12 Juni 2019
Estimasi distribusi spasial banjir Kalimantan Selatan dan sekitarnya per 12 Juni 2019

Anda dapat mendownload layout estimasi distribusi spasial banjir Kalimantan Selatan sebagaimana gambar di atas dalam format PDF ukuran A0. Silahkan klik di sini.

Informasi estimasi luas wilayah banjir per kabupaten/kota se Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu merupakan kabupaten yang mengalami bencana banjir terparah dan terluas saat ini, disusul Kabupaten Kotabaru.

Kenampakan banjir di Kabupaten Tanah Bumbu dari Citra Sentinel-1

Kenampakan banjir di Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, dari Citra Sentinel-1

Kenampakan banjir di sekitar wilayah hulu sungai dari Citra Sentinel-1

Kenampakan banjir di Kabupaten Barito Kuala dari Citra Sentinel-1
Kenampakan banjir di sebagian wilayah Kalimantan Tengah dari Citra Sentinel-1

Hasil estimasi distribusi spasial banjir yang kami sajikan di sini sepenuhnya berdasarkan ekstraksi otomatis dari citra satelit. Sehingga sangat mungkin terjadi kesalahan, dan memiliki perbedaan dengan data lapangan. Dugaan kami, justru hasil ekstraksi kami under estimate. Maksudnya, bisa jadi luasan banjir sebenarnya di lapangan lebih luas dari yang kami estimasi.

Mengingat keterbatasan resolusi spasial sensor satelit yang digunakan, maka banjir-banjir tertentu yang wilayahnya tidak terlalu luas, atau genangan air yang ada di bawah objek lain (seperti bangunan atau vegetasi lebat), tentu saja tidak dapat terdeteksi oleh satelit,

Tinggalkan Balasan ke hafiz Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *