Analisis Visual Banjir Kalsel dari Citra ESA Sentinel-1 SAR

Sebelumnya, kami mempublikasikan hasil analisis estimasi distribusi spasial kejadian banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (dan sebagian Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur). Bagi yang belum membaca artikelnya silahkan klik di sini.

Pada bagian ini, kami mempublikasikan Citra ESA Sentinel-1 SAR perekaman tanggal 31 Mei 2019 (sebelum kejadian banjir Kalsel) dan 12 Juni 2019 (saat kejadian banjir Kalsel). Tujuannya agar pihak-pihak terkait dapat melakukan sendiri analisis visual wilayah-wilayah yang mengalami banjir pada skala bentang lahan. Sekaligus mungkin menganalisis secara visual terkait sumber-sumber atau bahkan penyebab terjadinya banjir Kalsel tahun 2019 ini. Khususnya kejadian banjir yang terparah, yaitu di Kabupaten Tanah Bumbu.

Sengaja citra kami sharing dalam format univesal JPEG, supaya siapa pun dapat menganalisis citra secara visual tanpa harus instalasi software tambahan. Semua citra dapat disharing dan digunakan secara gratis oleh pihak mana pun.

Citra ESA Sentinel-1 wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya perekaman tanggal 31 Mei 2019 (sebelum kejadian banjir)

Klik di sini untuk mendownload citra Sentinel-1 di atas dalam format JPEG full resolution (20 meter).

Citra ESA Sentinel-1 wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya perekaman tanggal 12 Juni 2019 (saat kejadian banjir)

Klik di sini untuk mendownload citra Sentinel-1 di atas dalam format JPEG full resolution (20 meter).

Citra ESA Sentinel-1 wilayah Kalimantan Selatan Visual Enhance Flood Analysis, citra Sentinel-1 yang sudah dipertajam di bagian lokasi yang diestimasi sebagai banjir

Klik di sini untuk mendownload citra Sentinel-1 di atas dalam format JPEG full resolution (20 meter).

Sebagai panduan interpretasi visual, pada keseluruhan citra yang kami sharing di atas, yang berwarna biru adalah air. Yang berwarna biru lebih gelap adalah air yang lebih dalam dan relatif lebih tenang (minim gelombang). Akan tetapi, tidak semua yang berwarna biru di atas daratan merupakan objek air. Perhatikan warna biru di di lereng-lereng bukit/gunung di bagian sebelah Barat (kiri). Objek itu bukan lah air, melainkan bayangan bukit/gunung yang terdeteksi sebagai air.

Hal yang seperti ini lumrah di citra penginderaan jauh. Tentu saja, dalam analisis banjir lebih jauh, bayangan-bayangan seperti ini harus dikoreksi. Sebelumnya kami melakukan koreksi bayangan secara otomatis menggunakan data elevasi dan kemiringan lereng (slope). Untuk menghindari bayangan bukit/gunung terekstrak sebagai air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *